Jangan Khawatir Ban Tetap Layak Pakai Meski Lewat Garansi!

Ban lewat garansi? Mekanisme produksi pada ban memiliki peran penting dalam menandai masa berakhirnya jaminan yang diberikan oleh pihak produsen kepada konsumen. Secara umum, masa jaminan ini akan kedaluwarsa setelah lima tahun sejak ban tersebut dikeluarkan dari lini produksi. Sebagai contoh, bila ditemukan kode produksi “0414”, ini mengindikasikan bahwa produksi ban dilakukan pada minggu keempat di tahun 2014. Jika saat ini telah mencapai bulan April 2019, maka periode garansi ban ini sudah mencapai titik akhir pada Januari 2019 lalu, karena usia ban telah melewati batas lima tahun.

Namun, patut diingat bahwa berakhirnya jangka waktu garansi tidak berarti ban tidak dapat lagi digunakan. Dengan tetap menjaga keadaan ban secara rutin, penggunaan ban setelah periode garansi berakhir masih memungkinkan. Pertanyaannya adalah, bagaimana langkah-langkah yang dapat diambil untuk tetap menjaga agar ban tetap dalam kondisi prima meskipun masa garansi telah berakhir?

1. Pemeriksaan Tekanan Angin Ban: Anda dapat melakukan tindakan ini secara berkala, setidaknya sebulan sekali. Saat ini, banyak stasiun bensin menyediakan layanan pengisian tekanan angin ban. Ban yang kurang tekanan dapat membuat kendaraan menjadi berat dan kesulitan bergerak, yang dapat berdampak pada konsumsi bahan bakar yang lebih tinggi akibat beban mesin yang lebih berat. Selain itu, bagian permukaan ban juga rentan menjadi lebih cepat aus akibat tekanan yang terpusat di sekitar bagian dinding ban. Namun, tetap diingat bahwa tekanan ban yang terlalu rendah juga dapat berdampak negatif, karena dapat meningkatkan risiko pecahnya ban akibat tekanan yang tidak seimbang.

2. Pemeriksaan Kedalaman Alur Ban: Secara umum, kedalaman alur ban sekitar 1,6 mm, ditandai dengan tonjolan pada alur ban yang disebut Tread Wear Indicator (TWI). Jika tanda TWI ini sejajar dengan permukaan ban, segera ganti ban tersebut. Lokasi TWI pada beberapa titik ban juga memberikan indikasi tingkat keausan ban. Jika keausan ban tidak merata, hal ini mungkin menunjukkan adanya masalah pada sistem suspensi atau sistem kemudi.

3. Rotasi Ban: Disarankan untuk melakukan rotasi ban setiap 10.000 km atau pada saat servis berkala di bengkel resmi Toyota Auto2000 terdekat. Rotasi ban dapat membantu meratakan keausan pada semua ban, terutama mengingat ban depan cenderung aus lebih cepat akibat beban yang lebih besar saat kendaraan bergerak.

4. Pemeriksaan Tutup Pentil Ban: Walaupun tampak sepele, tetapi menutup pentil ban memiliki dampak yang signifikan. Jika tidak ditutup dengan benar, angin dapat secara perlahan keluar dari ban.

5. Pemeriksaan Kondisi Pelek: Jika terjadi masalah pada pelek, seperti retakan pada bibir pelek, ini dapat menghasilkan tekanan berlebihan pada ban saat terjadi kejadian tertentu. Dampaknya, ban dapat mengalami kerusakan, seperti benjolan atau robek. Kerusakan pada pelek juga dapat mengubah keseimbangan ban, dan dalam beberapa kasus, memerlukan proses balancing atau bahkan penggantian pelek.

6. Rutin Spooring dan Balancing: Spooring digunakan untuk mengatur keselarasan kaki-kaki mobil. Suspensi yang baik akan membantu ban berfungsi dengan optimal dan mempermudah pengendalian kendaraan. Sementara itu, balancing bertujuan untuk menjaga putaran ban tetap stabil pada pelek, sehingga kendaraan dapat bergerak dengan aman pada kecepatan tinggi tanpa risiko masalah pada ban

HT Mega Addons

Booking Now

Klik di Sini

Bengkel Kaki Mobil Arum Sari Purwokerto Terletak di :

Scroll to Top
Butuh bantuan ? Hubungi sekarang